Sempat Dilarang, GBLA Tetap Jadi Veneu Piala Presiden 2018
Sesmenpora Gatot S Dewabroto sempat
menyatakan himbauan pelarangan sejumlah stadion di Jawa Barat termasuk Stadion
Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk digunakan sebagai veneu turnamen
pra-musim Piala Presiden 2018.
Gatot mengatakan Stadion GBLA tidak diizinkan
PU-PR karena akan dipersiapkan untuk ajang Asian Games 2018. Hal ini sempat
menjadi polemik karena hanya beberapa hari menjelang turnamen akan dibuka.
Namun menurut anggota Organizing Committee
(OC), Risha Adi Wijaya, pihaknya telah mengantongi izin penggunaan Stadion GBLA
dari Dispora Kota Bandung. “Izin penggunaan GBLA sudah keluar. Persiapan juga
sudah mencapai 95 persen. Keamanan dan tim acara juga sudah siap. Jadi, kecil
kemungkinan untuk dipindah,”kata Risha Adi Wijaya (12/01) dikutip dari CNN Indonesia.
Kepastian Stadion GBLA tetap menjadi veneu Piala Presiden 2018 juga dikatakan General
Coordinator Panpel PERSIB, Budhi Bram Rachman yang optimis usai menghadiri
rapat persiapan pembukaan Piala Presiden 2018 di Mapolda Jabar, Rabu (10/01) sore.
Selain GBLA, stadion lainnya yang akan
menggelar pertandingan Piala Presiden 2018 diantaranya Stadion Batakan, Stadion
Gelora Bung Tomo, Stadion Kapten I Wayan Dipta, dan Stadion Kanjuruhan.
Rencananya babak 8 besar akan digelar di Stadion Manahan, sedangkan Final dan
Perebutan Peringkat Ketiga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
BACA JUGA :
|
Sementara itu, dilansir PERSIB.co.id pada Jumat (12/01) kemarin, tiket pertandingan antara
PERSIB melawan Sriwijaya FC yang direncanakan berlangsung di Stadion GBLA pada
16 Januari nanti telah laku 70% dari 28 ribu tiket yang dijual.
Seperti di musim-musim sebelumnya, rencananya
Presiden Jokowi akan hadir di Stadion GBLA untuk membuka secara resmi turnamen
Piala Presiden 2018.
Betapapun PERSIB perlu mengantisipasi kemungkinan
polemik yang sama bisa terjadi dalam menentukan markas stadion di ajang Liga 1
nanti, mengingat di tahun 2018 ini sejumlah stadion di Jawa Barat akan menjadi
veneu penyelenggaraan ajang internasional.
Tidak ada komentar